"Siapa bilang belajar itu cuma bikin pusing"? Belajar itu Menyenangkan!

Jumat, 30 Maret 2012

Tipe Belajar Unik Setiap Individu



Diposting oleh Beti Widiasari

(Pendidikan – Ara) Setiap individu adalah unik. Artinya setiap individu memiliki perbedaan antara yang
satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berpikir
dan cara-cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar, masing-masing individu
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu dalam
dunia pendidikan dikenal berbagai metode untuk dapat memenuhi tuntutan perbedaan individu tersebut. Di
negara-negara maju sistem pendidikan bahkan dibuat sedemikian rupa sehingga individu dapat dengan
bebas memilih pola pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Di Indonesia seringkali kita mendengar keluhan dari orangtua yang merasa sudah melakukan berbagai
cara untuk membuat anaknya menjadi “pintar”. Orangtua berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya
ke sekolah-sekolah terbaik. Selain itu anak diikutkan dalam berbagai kursus maupun les privat yang
terkadang menyita habis waktu yang seharusnya bisa dipergunakan anak atau remaja untuk bermain atau
bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Namun demikian usaha-usaha tersebut seringkali tidak
membuahkan hasil seperti yang diharapkan, bahkan ada yang justru menimbulkan masalah bagi anak dan
remaja.
Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa anak-anak tersebut tidak kunjung-kunjung pintar? Salah satu
faktor yang dapat menjadi penyebabnya adalah ketidaksesuaian cara belajar yang dimiliki oleh sang anak
dengan metode belajar yang diterapkan dalam pendidikan yang dijalaninya termasuk kursus atau les
privat. Cara belajar yang dimaksudkan disini adalah kombinasi dari bagaimana individu menyerap, lalu
mengatur dan mengelola informasi.
Otak Sebagai Pusat Belajar
Otak manusia adalah kumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam semesta.
Satu-satunya organ yang dapat mempelajari dirinya sendiri dan jika dirawat dengan baik dalam lingkungan
yang menimbulkan rangsangan yang memadai, otak dapat berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih
dari seratus tahun. Otak inilah yang menjadi pusat belajar sehingga harus dijaga dengan baik sampai
seumur hidup agar terhindar dari kerusakan.
Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian dasar yang seluruhnya dikenal sebagai triune
brain/three in one brain (dalam DePorter & Hernacki, 2001). Bagian pertama adalah batang otak, bagian
kedua sistem limbik dan yang ketiga adalah neokorteks.
Batang otak memiliki kesamaan struktur dengan otak reptil, bagian otak ini bertanggungjawab atas fungsifungsi
motorik-sensorik-pengetahuan fisik yang berasal dari panca indra. Perilaku yang dikembangkan
bagian ini adalah perilaku untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk mempertahankan spesies.
Disekeliling batang otak terdapat sistem limbik yang sangat kompleks dan luas. Sistem ini berada di
bagian tengah otak manusia. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif yaitu menyimpan perasaan,
pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampuan belajar. Selain itu sistem ini mengatur
bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, jantung, gairah seksual, temperatur, kimia
tubuh, metabolisme dan sistem kekebalan. Sistem limbik adalah panel kontrol dalam penggunaan
informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang
kemudian informasi ini disampaikan ke pemikir dalam otak yaitu neokorteks.
Neokorteks terbungkus di sekitar sisi sistem limbik, yang merupkan 80% dari seluruh materi otak. Bagian
ini merupakan tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesanpesan
yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia. Proses yang berasal
dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa,
kendali motorik sadar, dan gagasan non verbal. Dalam neokorteks ini pula kecerdasan yang lebih tinggi
berada, diantaranya adalah : kecerdasan linguistik, matematika, spasial/visual, kinestetik/perasa, musikal,
interpersonal, intrapersonal dan intuisi.
Karakteristik Cara Belajar
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi,
maka cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah cara
belajar visual, auditorial dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini
tidak berarti bahwa individu hanya yang memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga
tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain. Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa
individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan
yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran. Dengan kata lain jika
sang individu menemukan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik cara belajar dirinya maka
akan cepat ia menjadi “pintar” sehingga kursus-kursus atau pun les private secara intensif mungkin tidak
diperlukan lagi.
Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik cara belajar seperti disebutkan diatas, menurut
DePorter & Hernacki (2001), adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Visual
Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai
berikut:
.) rapi dan teratur
.) berbicara dengan cepat
.) mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik
.) teliti dan rinci
.) mementingkan penampilan
.) lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar
.) mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual
.) memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik
.) biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar
.) sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis)
.) merupakan pembaca yang cepat dan tekun
.) lebih suka membaca daripada dibacakan
.) dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada, membutuhkan
.) penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan.
.) jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-coretan tanpa arti selama berbicara
.) lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
.) sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak’
.) lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/berceramah
.) lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) daripada musik
.) seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata
2. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Auditorial
Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai
berikut:
.) sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja
.) mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik
.) lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca
.) jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras
.) dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara
.) mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita
.) berbicara dalam irama yang terpola dengan baik
.) berbicara dengan sangat fasih
.) lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya
.) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat
.) senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar
.) mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi
.) lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya
.) lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik
3. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Kinestetik
Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai
berikut:
.) berbicara dengan perlahan
.) menanggapi perhatian fisik
.) menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka
.) berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain
.) banyak gerak fisik
.) memiliki perkembangan otot yang baik
.) belajar melalui praktek langsung atau manipulasi
.) menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung
.) menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca
.) banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal)
.) tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama
.) sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut
.) menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
.) pada umumnya tulisannya jelek
.) menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik)
.) ingin melakukan segala sesuatu
Dengan mempertimbangkan dan melihat cara belajar apa yang paling menonjol dari diri seseorang maka
orangtua atau individu yang bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang karakter
cara belajar dirinya) diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam memilih metode belajar
yang sesuai. Bagi para remaja yang mengalami kesulitan belajar, cobalah untuk mulai merenungkan dan
mengingat-ingat kembali apa karakteristik belajar anda yang paling efektif. Setelah itu cobalah untuk
membuat rencana atau persiapan yang merupakan kiat belajar anda sehingga dapat mendukung agar
kemampuan tersebut dapat terus dikembangkan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan
memanfaat berbagai media pendidikan seperti tape recorder, video, gambar, dll. Selamat mencoba.
Semoga bermanfaat.
Sumber: anakpintar.net23.net
GHTime Code(s): nc nc Bookmark & Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar